Kamis, 31 Juli 2008

GORESAN TINTA KEHIDUPAN 0,18 ABADKU

Kita semua terlahir di bumi Allah ini bagai selembar kertas putih tak bernoda. Dengan keadaan yang begitu lemah tanpa daya dan tak tahu hendak melangkah kemana. Orang tua, sosok yang paling berjasa bagi kita, tak kenal lelah jemu merawat, membimbing dan mengorbankan segalanya untuk kita. Mereka pula penuntun langkah kita menapaki kehidupan yang sementara ini. Aku bersyukur dilahirkan di lingkungan keluarga muslim sehingga aku pun dapat mengenal sang Robbul Izzati, Allah SWT. Memori masa kecilku memang tak kuingat sepenuhnya…hal-hal konyol yang pernah kulakukan sewaktu kecil pun kudengar dari orang-orang tua disekitarku. Aku penangis hebat, itulah kata ibuku sewaktu aku masih kecil. Masa kecilku memang sering ditinggal oleh kedua orangtuaku, mereka orang tua karir…sibuk banget, tapi tetep mencurahkan kasih sayangnya padaku. Aku diasuh oleh seorang pengasuh yang sampai sekarang tak pernah kukenal dan kutemui. Untuk kedua orang tuaku…terimakasih banyak atas segalanya dan untuk para pengasuhku dulu…kuucapkan terima kasih n minta maaf kalo pernah menjengkelkan kalian. Terkhusus untuk pengasuh yang membebaskanku dari kamar yang kukunci sendiri, yang rela memanjat tembok untuk membebaskan seorang anak kecil yang menangis histeris di kamar, kuucapkan terima kasih atas seluruh pengorbananmu.
Menginjak masa SDku…aku tumbuh menjadi seseorang yang bisa disebut tempramental. Entah karena ayahku yang TNI atau karena kebiasaan ditinggal orangtuaku…Ayahku memang tegas dalam mendidikku, disiplin adalah hal yang terus didengungkannya padaku. Selain tempramental, aku juga disebut teman-temanku punya jiwa pemimpin. Jabatan ketua kelas sering kusandang sewaktu SD. Bertengkar dengan teman cowok demi membela teman-teman cewekku biasa kulakukan. Memukul dan menendang adalah jurus andalanku. Cewek tangguh pun julukanku…tapi saat ini kusadari kalo sikapku itu sangat egois. Untuk semua teman-teman SDku yang pernah kusakiti, maafkan segala khilafku semasa kecil ya…kalo ada jarum dan peniti jangan disimpan didalam laci, kalo ada sikapku yang menyakiti jangan disimpan didalam hati ya…peace!
Lulus SD adalah pertumpahan air mataku bagiku dan teman-teman yang senantiasa menemaniku selama kurang lebih 6 tahun…PONDOK…itulah peyebabnya. Orang tuaku memilihkan PONDOK sebagai dermaga tujuanku menapaki SMP. Derai air mata dari teman-temanku memberatkan langkahku mengambil jalan ini. Awalnya aku menolak sekeras-kerasnya tapi karena kebesaran jiwa yang ditanamkan oleh kedua orangtuaku utk kebaikanku kedepan lebih kuunggulkan ketimbang sekolah favorit yang sebenarnya sudah bisa kutembus. Diusiaku yang menginjak 12 tahun aku telah bergulat menjalani hidup yang penuh liku ini seorang diri dalam pondok. Sesekali orang tuaku menjenguk, itu bagaikan menemukan oase ditengah padang pasir, mampu membuatku merasa ada yang menyayangiku. Mandiri…itulah kata kunci org PONDOK, bukan sekedar makan dan nyuci sendiri tapi menyelesaikan masalah harus dari kesadaran sendiri. Kerasnya hidup di pondok menguatkan mentalku menyeberangi riak-riak kehidupan. SMPku adalah pijakanku lebih cepat melewati termin-termin kehidupan, tahukah kalian mengapa???akselerasi adalah jawabannya. Masa SMPku hanya kulewati dalam jangka waktu 2 tahun. Masa yang paling impressive dalam hidupku adalah masa SMPku…dimana hari-hariku bagai kerja rodi masa Jepang. Aku memang angkatan pertama program akselerasi di PPMI Assalaam, jadi aku termasuk spesies kelinci percobaan. Tapi hanya 2 hal yang menyenangkan dari kelas akselerasi yaitu kelasnya yang dilengkapi dengan AC, tape, proyektor, perpustakaan dan outbond yang rutin dilaksanakan tiap akhir semester. Pengalaman yang tak akan pernah kutemui lagi dimanapun…I give thanks to Allah. Untuk teman-teman TOXA RIFONEST(ank2 aksel): Biel2, Kur2, Tiffany, Enggar, Baby, Pi2t, Anniez, Ummi, Dekon, Rahma, Ratih, Udhet2, Ne2k, Uniq n Tan Deta….u are my unforgettable friends in my live, pixy always be pixy at the past, believe me…Untuk asatidz dan asatidzah di pondok, afwan jiddan wa jazakumullahu khoiron katsiron atas segala ilmu yang diberikan. Kehadiran akselerasi memang tak selamanya disukai, tragedi2 yang timbul membuktikannya. Untuk kakak2 kelas 3 ataupun kakak2 OP(OSIS) yang dulu kurang berkenan akan keberadaan kami, kami minta maaf. Kami seyogyanya bkn pihak yang mengibarkan bendera permusuhan. Tak lupa juga kami ucapkan thx abis untuk angkatan Dioshaloystrad288 yang mau menyertakan kami dalam buku kenangan…thax all_
Prestasiku lulus SMP memang kurang memuaskan…awalnya aku pengen melanjutkan di pondok, namun lagi2 ortuku menyuruhku sekolah di luar pilihanku. Akhirnya SMA NEGERI 6 SURAKARTA adalah pelabuhan terakhirku. Hari2ku di SMA lebih terasa biasa ketimbang di SMP dulu. Yang membuat beda adalah ROHIS. Organisasi ini mencerahkan masa-masa SMAku. Dan tentunya tarbiyah yang membuat diriku lebih berarti untuk orang lain. Untuk teman2ku: Indah, Pipit, Nita, Diana, Aisyah, Ilapi, Mutix, Rani n Isti…tetap jaga rajutan ukhuwah yang telah kita bangun ya….masa SMAku berpelangi karena rangkulan ukhuwah kalian. Dan bagi para murobbi2q…ukhti W,S,N,F,E,C,J dan A…kalian adalah sepercik pelita dalam hidupku yang tak kenal lelah menyampaikan firman Allah, semoga kalian tetap istiqomah mengemban estafet dakwah ini…afwan jiddan kalo ana belum berkontribusi banyak dalam tarbiyah di SMA VISKA saat ini karena memang kendala waktu yang tak memungkinkannya.
Lulus SMA…akupun akhirnya dibebaskan oleh ortuku untuk melanjutkan studi tapi tak lepas dari bimbingan dan arahan dari mereka. SPMB gagal…diploma pun diambil…dan akhirnya saat ini aku tergabung dalam angkatan the dare dreamer D3 Bahasa Inggris 2007 di Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS. Dan keluarga baru pun akhirnya kudapatkan di sini…SKI FSSR UNS, keluarga baru yang mampu menciptakan pelangi kedua setelah SMPku…disini aku belajar menapaki medan dakwah yang lebih terjal dan landai, dengan bertambahnya umurku hari ini…semoga punggung ini semakin dikokohkan oleh Allah untuk menegakkan dienul islam di bumi Allah ini...amin.