- Kamu telah mengenal Allah, tetapi kamu tidak mau menunaikan hak-hakNya
- Kamu telah membaca kitab Allah, tetapi kamu tidak mengamalkannya
- Kamu mengatakann bermusuhan dengan setan, tetapi kenyataannya kamu setia dengan nya.
- Kamu mengaku cinta Rosulullah, tetapi kamu meninggalkan sunnah-sunnahnya
- Kamu mengaku cinta surga, namun kamu tidak melakukan amalan-amalan ahli surga
- Kamu mengaku takut neraka, tetapi kamu tidak mau meninggalkan perbuatan dosa
- Kamu mengatakan bahwa kematian itu adalah benar adanya, tetapi kamu tidak bersiap-siap untuk kematian itu
- Kamu sibuk mencari aib orang lain, sedang aib mu sendiri tidak kamu perhatikan
- Kamu telah makan dari rizki-Nya, namun kamu tidak pernah bersyukur kepada-nya
- Kamu sering mengubur orang mati, tetapi kamu tidak pernah mengambil pelajaran dari nya."
Rabu, 02 Juli 2008
Koreksi Nama Bulan
Di postingan sebelumnya, saya pernah tulis begini:
Pertama yang ingin saya tulis di postingan ini adalah sebuah koreksi:
dari kata:
JUMADIL AWAL = SALAH
menjadi
Hampir di setiap Kalender (umumnya) menggunakan kata ini asal, karena tidak tahu asal-usulnya. Secara khusus koreksi ini akan saya tulis tersendiri dengan ulasan versi lughoh arabiyyah.
Nah, tidak hanya kita yang orang Indonesia dan bahasa Arab bukan bahasa Ibu kita. Namun di negara yang dekat dan ke-arab-arab - an pun masih ada yang salah.
Penjelasannya begini:
Di dalam bahasa Arab, ada sestau yang tidak dimiliki bahasa lain (sejauh pengetahuan saya), yakni bahasa Arab memiliki jenis kelamin. Maksudnya, kata kerja makan, bagi bahasa Indonesia ya tetap makan, walau yang melakukan orangnya berbeda jenis kelaminnya.
Bapak makan nasi dan Ibu makan nasi.
Hal ini tidak bisa kalau bahasa Arab yang digunakan,
Bapak makan nasi = akala abun ruzzan
Ibu makan nasi = akalat ummun ruzzan
akala <> akalat, dst, masih banyak contohnya, yang pada intinya di dalam bahasa Arab ada pembedaan jenis kelamin yang dalam istilah bahasa dikenal sebagai Mudzakar dan Mu’anas.
Kaitannya dengan nama bulan, khususnya bulan ini yakni Jumadil Awal (kata orang awam), yang benar adalah
Jumadal ‘Ula = BUKAN Jumadil Awal atau Jumadal Awal.
karena kata ‘Jumada’ adalah kata dengan jenis Mu’anas kategori Lafdzi. Kata lain yang sejenis dengan Jumada antara lain= HASANAA, ZARQOO, KHODLROO, dll. Mu’anas memiliki banyak kategori yakni: Majazi, Lafdzi, Hukmiy, Hakiki, dan Ta’wiliy.
Kata Awal = jenisnya Mudzakar, maka tidak mungkin digabung dengan Jumada yang Mu’anas.
Kesimpulan:
Kata BENAR
dan
atau
Kata SALAH
= JUMADAL AWAL atau JUMADIL AWAL.