Senin, 26 September 2011

Lembayung Maya F@ReSy@: PPL Part 1

Lembayung Maya F@ReSy@: PPL Part 1

PPL Part 1



Fia Renny Syahara, x2210013

Assalamu'alaikum Wr Wb

Hello friends? how's ur life? I hope we're all fine. Ok, to the point...

This posting is about my first experience in guiding the students of SMP N 1 Jaten in conversation and telling story class. Honestly, since i've been here, i haven't yet taught the students in the class. My teaching schedule will start on Wednesday 28 September. One and a half months to go, I will teach on Wednesday in class VIII E and Friday in class VIII B. I had done the observation last week and this week will be my first time in teaching.
As a SSN school, SMP N 1 Jaten always tries to improve the students' academic and non-academic skills. For academic skill, the school obligates the students of third grade to join zero time. It's extra lesson to prepare national exam. Besides, the school facilitates the achieved students to prepare some championships. For non-academic skill, the school obligates the students of first and second grade to join one of the extracurricular activities provided. One of the activities is conversation and telling story.

Conversation and Telling Story

Today, I had chance to follow the second meeting of CTS class and helped Mrs.Endang Sapta W to guide the students. The class is always held on Monday at 1 p.m in Language Laboratory or class IX F. Today's class was very exciting. It consisted of 20 students from class VII and VIII. I met the students having high motivation in learning English especially Speaking. Today's theme is "introduction".

At the beginning, the students came one-by-one in front of the class to introduce themselves. Last week, they had made the text of introduction guided by Mrs. Fatimah. As you see in the picture above, the students looked confident to speak in front of the class. Mrs.Endang and I would revise the students making errors. After finishing the introduction, the students were asked by Mrs. Endang to make a dialogue text involved two persons telling about personal identity.
At this moment, i was getting close to the students because i went around the class to ask the students' difficulties. I was so surprised. The students were not shy to ask me. Even, Mrs.Endang gave me full time to guide the students. Almost all the students asked me to check their writing or some of them asked me about the vocabularies. After finished, some of the students practiced the dialogue in front of the class. They were great though some errors happened. They pronounced some words wrong. In this class, errors didn't matter because the students could learn from the mistakes. The most important is trying is better than none and practice makes perfect. The class was closed at 2.15 p.m happily.
It's my story, what's yours?...

Wassalamu'alaikum Wr Wb

Minggu, 17 Juli 2011

NO COUPLE BEFORE AKAD!

“Buruan nikah… Asyik lho, “ucap salah seorang ikhwah. Hmmmm, sempat terpikir emang asyik sich…tapi apa nikah sekarang itu waktu yang asyik? Saya belum genap 21 je, itulah jawaban saya menampik godaan para pengantin2 dunia… Tapi bukan masalah umur sebenarnya, bukan hanya masalah siap secara mental dan bilogis juga, tapi kesiapan secara keseluruhannya…Tidak mau kan kita menyesal di akhir jika terburu-buru… Target menikah harus tergambar jelas dalam benak kita, di saat waktu yang tepat pasti akan terasa nikmat. Yang tersulit sekarang adalah SABAR…Kita pasti akan menikah, karena kita diciptakan secara berpasang-pasangan, ga akan seperti di sinetron Puti Huan Zu(tontonan waktu SD) yang tertukar kok… Saya yakin ketika kita memahami arti menikah dan antek2nya, kita pasti memperhitungkan untuk melangkah ke jenjang ini. Menikah tidak seindah yang kita bayangkan, itulah yang harus kita sadari. Dalam angan-angan kita, menikah itu pasti membuat hidup bahagia, sudah punya pasangan mengarungi samudera kehidupan. Tapi ternyata menikah itu juga menyatukan masalah lho…tapi masalah itu akan terasa indah dan bersahabat karena kita mengarunginya dengan pasangan kita…
Terima kasih buat teman2 n sahabt2 yang mendorongku untuk menunaikan sunnah Nabi ini… mohon doanya saja. Semoga Allah menguatkan iman kita selama menjadi JOJOBA. Dan sibukkan diri dengan produktivitas kebaikan tiada henti tuk mengalihkan keinginan-keinginan yang belum tepat waktunya untuk di tunaikan… Semangat raih mimpi selama masih tergabung dalam IJO LUMUT! Salam JOS (Jujur, Optimis, Semangat!


BUAT YANG PACARAN, BILANG MA COWOKNYA, BURUAN NIKAHIN GUE! KATIWAS KEBABLASEN LHO!

DARIKU UNTUKMU

Waktu berdetak, tak berhenti dan terus berlari…tidak ada yang ditunggu dan terus melaju. Sampailah kita pada bulan yang lebih baik dari seribu bulan…

Nafas kita ibadah, pun tidur kita juga ibadah…Ya Allah sampaikanlah hamba pada Bulan Ramadhan…

Jika ini ramadhan terakhir bagiku, mampukan aku tuk meraihnya dengan maksimal.

Buat keluarga besar, sahabat2, teman2 dan tetangga2q…mohon maaf atas segala khilaf yang disengaja atau tidak…


Perkataan paling berbobot adlh “ALLAH”


Lagu termerdu adlh “ADZAN”



Buku terbaik adlh “AL QUR’AN”



Senam paling sehat adlh “SHALAT”



Kebersihan paling menyegarkan adlh “WUDHU”



Perjalanan terindah adlh “HAJI”



Khayalan paling mengesankan adlh ingat akan “DOSA”



Diet paling sempurna adlh “PUASA”



Selamat merengkuh berkah Ramadhan


Jumat, 11 Maret 2011

Rahasia di balik rahasia

Saya terkesan dengan statement ustadz gaul, UJE, bahwa salah satu tanda ketidakikhlasan seseorang adalah orang yang mengatakan “Saya ikhlas”. Mungkin sebagian dari anda menentang atau mengiyakan. Yang manakah anda? Tapi terlepas dari itu semua kita juga harus menyadari bahwa hati manusia itu rapuh. Apalagi saat musim kering iman, pasti mudah berkonspirasi dengan setan.

Ikhlas adalah hal abstrak, tak kasat mata namun terasa. Ingatkah kita penderitaan nabi Ayub as yang ditimpa penyakit yang menjijikkan? Atau ingatkah kita tentang bilal yang disiksa demi membela agama? Landasan sifat ikhlas dalam hati para kekasih Allah itulah yang meninggikan derajat mereka. Nabi Ayub masuk surge dengan titla “hamba yang elok” sedangkan bilal belum masuk surga saja terompahnya sudah terdengar di surga. Mereka adalah kekasih Allah yang Ikhlas menerima ujian ketaatan dan ujian kehidupan. Dan inti dari keikhlasan itu sendiri adalah iman.

Mario Teguh berkata, “saya dan Tuhan itu cukup”. Saya mengambil kesimpulan bahwa, Allah adalah dzat yang tidak akan pernah bisa kita lepaskan dalam hidup kita. Hakekat hidup ini simple, lil ‘ibadallah, untuk beribadah kepada Allah. Meski terdengar mudah tapi sulit dalam realisasi. Karena hizbussyaithon pasti akan menghalangi kita mencapai misi suci yaitu ridho Ilahi. Maka dari itu, suburkan iman dengan pupuk ilmu dan dzikrullah, Insya Allah akan membuahkan amal sholeh yang akan kita nikmati manisnya hingga di akhirat.

Ikhlas adalah konsekuensi keimanan. Menjadi pribadi yang mukhlis itu luar biasa susah karena itu masalah hati. Yang mana hati manusia sejatinya hanya diketahui oleh Allah dan pemilik hati itu sendiri.

Ikhlas itu tidak terbatas dalam hal urusan kita dengan sang Robbul Izzati saja. Dalam bermuamalah(hubungan dengan orang lain) pun kita disunnahkan untuk ikhlas, senyum dengan ikhlas,membantu teman dengan ikhlas. Semua itu karena sang Uswah hasanah kita, Nabi Muhammad, yang mencontohkannya. Mari sama-sama kita permak niat yang ada dalam hati kita. Maksud terselubung dalam hati yang ditunggangi setan harus kita luluhlantahkan dengan mengingat kembali siapa kita. Pantaskah kita sombong padahal kita tidak ada apa-apanya? Cukup Allah-lah yang berhak sombong.